ENERGI FOSIL
![](https://www.konservasi-energi.com/wp-content/uploads/2018/09/sumber-energi-lain-fosil.jpg)
PENGERTIAN ENERGI FOSIL
Energi fosil merupakan energi yang berasal dari alam
seperti fosil-fosil yang menghasilkan gas, batu bara dan minyak bumi, matahari,
air, dan angin merupakan sumber energi yang sangat penting dalam kehidupan umat
manusia karena sifatnya yang dapat menggerakkan berbagai hal di dunia.
Selama ini sebagian besar sumber energi utama
manusia di bumi lebih terfokus pada penggunaan bahan bakar fosil yang telah
banyak menghasilkan gas-gas rumah kaca seperti CO2, dan telah memberikan
kontribusi terbesar bagi pemanasan global.
Saat ini, hampir semua kebutuhan energi yang manusia gunakan diperoleh dari konversi sumber energi fosil, misalnya energi untuk pembangkit listrik, industri dan berbagai macam alat-alat transportasi.
Saat ini, hampir semua kebutuhan energi yang manusia gunakan diperoleh dari konversi sumber energi fosil, misalnya energi untuk pembangkit listrik, industri dan berbagai macam alat-alat transportasi.
Pembentukan energi fosil ini mengalami proses yang
sangat lama dengan mendapatkan pengaruh dari gesekan panas bumi dan tekanan
udara lainnya. Bahan bakar fosil itu sendiri adalah bahan bakar yang terbentuk
dari proses alam seperti dekomposisi anaerobik dari sisa-sisa organisme termasuk
fitoplankton dan zooplankton yang mengendap ke bagian bawah laut (atau danau)
dalam jumlah besar, selama jutaan tahun.
Bahan bakar fosil merupakan sumber daya tak terbarukan karena proses
pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun, sedangkan cadangan di alam habis
jauh lebih cepat daripada proses pembentukannya. Produksi dan penggunaan bahan
bakar fosil menimbulkan keprihatinan lingkungan. Sebuah gerakan global menuju
generasi energi terbarukan karena itu dilakukan untuk membantu memenuhi
kebutuhan energi meningkat.
2. MACAM-MACAM ENERGI FOSIL
2.1 Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan komoditas
strategis yang menjadi sumber energi bagi perputaran roda perekonomian semua
negara. Jika mengacu kepada teori ekonomi pasar bebas, security of supply
kebutuhan minyak bumi, seharusnya bisa terpenuhi lewat mekanisme pasar. Namun,
teori ini ternyata tidak sepenuhnya berlaku. Minyak bumi terbukti bukan sekedar
komoditas ekonomi biasa. Sejarah pun mencatat bahwa pasar minyak tidak pernah
bekerja sepenuhnya atas dasar mekanisme kompetisi pasar karena selalu saja ada
pihak yang mendistorsinya (Ma’arif.S, 2014).
2.2
Batu Bara
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmaU8og5k4e4qGyUjmHTq44jUs3MPEDxjliGNd89XroR6VamKCiVcQD4SjhPFE073thlsToo9T0fPCgy3ClvTYUf6K2mpU27-NrXsfRFD6CQTNYBCVKDN4NBVOsmPtrzm6aC8W8LAXeI0/s640/01+%25282%2529.jpg)
Batu bara adalah salah satu bahan bakar
fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar,
terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan
terbentuk melalui proses
pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.
Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia
yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk. Analisis unsur
memberikan rumus formula empiris seperti C137H97O9NS
untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk
antrasit.
Hampir
seluruh bahan pembentuk batu bara berasal dari tumbuhan. Jenis-jenis tumbuhan
pembentuk batu bara dan umurnya menurut Diessel (1981) adalah sebagai berikut:
·
Alga, dari Zaman Pre-kambrium hingga
Ordovisium dan bersel tunggal. Sangat sedikit endapan batu bara dari periode
ini.
·
Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon
Tengah, merupakan turunan dari alga. Sedikit endapan batu bara dari periode
ini.
·
Pteridofita, umur Devon Atas hingga Karbon
Atas. Materi utama pembentuk batu bara berumur Karbon di Eropa dan Amerika Utara. Tetumbuhan
tanpa bunga dan biji, berkembang biak dengan spora dan tumbuh di iklim hangat.
·
Gimnospermae, kurun waktu mulai dari Zaman
Permian hingga Kapur Tengah. Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam
buah, semisal pinus, mengandung kadar getah (resin) tinggi. Jenis
Pteridospermae seperti gangamopteris dan glossopteris adalah penyusun utama
batu bara Permian seperti di Australia, India dan Afrika.
·
Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas hingga kini.
Jenis tumbuhan modern, buah yang menutupi biji, jantan dan betina dalam satu
bunga, kurang bergetah dibanding gimnospermae sehingga, secara umum, kurang
dapat terawetkan.
Pembentukan batu bara memerlukan
kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-era tertentu sepanjang
sejarah geologi. Zaman Karbon, kira-kira 340 juta tahun yang lalu (jtl),
adalah masa pembentukan batu bara yang paling produktif di mana hampir seluruh
deposit batu bara (black coal) yang ekonomis di belahan bumi bagian
utara terbentuk. Pada Zaman Permian, kira-kira 270 jtl, juga terbentuk
endapan-endapan batu bara yang ekonomis di belahan bumi bagian selatan, seperti
Australia, dan berlangsung terus hingga ke Zaman Tersier (70 - 13 jtl) di
berbagai belahan bumi lain.
2.3 Gas Alam
![](https://www.4muda.com/wp-content/uploads/2017/02/kilang-minyak-mentah-gambar-youtube.com_.jpg)
Gas alam sering juga disebut sebagai gas Bumi atau gas
rawa, adalah bahan
bakar fosil berbentuk gas
yang terutama terdiri dari metana CH4). Ia dapat ditemukan
di ladang minyak, ladang gas Bumi dan juga tambang batu
bara. Ketika gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui
pembusukan oleh bakteri
anaerobik dari bahan-bahan organik
selain dari fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah, serta penampungan kotoran manusia dan hewan.
Komponen
utama dalam gas alam adalah metana (CH4), yang merupakan molekul hidrokarbon rantai
terpendek dan teringan. Gas alam juga mengandung molekul-molekul hidrokarbon
yang lebih berat seperti etana (C2H6), propana (C3H8)
dan butana (C4H10),
selain juga gas-gas yang mengandung sulfur (belerang).
Gas alam juga merupakan sumber utama untuk sumber gas helium.
Metana adalah gas
rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan
global ketika terlepas ke atmosfer, dan umumnya dianggap
sebagai polutan ketimbang sumber energi yang berguna. Meskipun begitu, metana
di atmosfer bereaksi dengan ozon, memproduksi karbon
dioksida dan air, sehingga efek rumah kaca dari metana yang
terlepas ke udara relatif hanya berlangsung sesaat. Sumber metana yang berasal
dari makhluk hidup kebanyakan berasal dari rayap, ternak (mamalia) dan
pertanian (diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100 juta ton per
tahun secara berturut-turut).
Jenis jenis
gas alam
1. Gas Alam (NG)
Gas alam adalah gas yang terkumpul dibawah tanah dengan beragam komposisi
yang bisa berkaitan dengan komposisi penyusun minyak bumi atau tidak berkaitan.
Gas alam merupakan campuran hidrokarbon yang memiliki daya tekan tinggi dan
daya kembang besar dengan berat jenis yang spesifik rendah. Terbentuk secara
alamiah dalam bentuk gas.
2. Cairan Gas Alam (NGL)
Merupakan senyawa hidrokarbon yang terdapat dalam kandungan akumulasi gas
alam dalam bentuk cair di kondisi suhu dan tekanan yang tidak ekstrim. Propan,
Butan, dan Pentan didapati dialam dalam bentuk cairan gas dan bisa diperoleh
dengan proses pendinginan, penyulingan, atau absorpsi.
3. Petro Gas yang
dicairkan (LPG)
Merupakan gas propan atau gas buatan. Hidrokarbon berbentuk gas yang lebih
berat dari bentuk jenis gas lainnya sehingga diproses menjadi cairan agar dapat
dimudahkan dalam penampungan. Biasa digunakan untuk industri kecil dan menengah
serta rumah tangga karena kepraktisaanya sebagai sumber energi panas.
4. Gas alam yang
dicairkan (LNG)
Kebanyakan gas metan yang dicairkan. Proses
pencairaanya tidak semudah jenis LPG, LNG harus didinginkan dengan suhu ekstrim
hingga -162 derajar celcius dan tekanan yang sangat tinggi. Setelah dilakukan
proses regasifikasi (pengembalian ke wujud gas), LNG baru bisa digunakan
kembali untuk industri besar karena kemampuan energinya yang lebih besar.
Misalnya seperti industri listrik dan pekerjaan berat.
2.4 Perubahan
Bahan Bakar Fosil
Perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang
lainnya dengan berbagai cara sering mempengaruhi lingkungan dan udara yang kita
hirup, dan dengan demikian mempelajari energi tidaklah lengkap tanpa
mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan . Bahan bakar fosil seperti batu
bara, minyak bumi, dan gas alam telah memotori perkembangan industri dan
fasilitas kehidupan modern yang kita nikmati sekitar awal abad 19, tetapi semua
ini tidaklah tanpa efek samping yang tidak diinginkan. Dari tanah yang kita
tanam dan air yang kita minum sampai udara yang kita hirup, lingkungan telah
menerima dampak yang sangat besar untuk semua itu. Polutan yang dihasilkan pada
pembakaran fosil merupakan faktor terbesar terjadinya asap, hujan asam, dan
pemanasan global dan perubahan iklim5). Polusi lingkungan telah melampaui batas
ambang dimana menjadi ancaman yang serius bagi tanaman, satwa liar, dan
kesehatan manusia. Polusi udara telah menjadi penyebab berbagai masalah
kesehatan termasuk asma dan kanker. Diperkirakan lebih dari 60.000 orang di
Amerika Serikat meninggal dunia setiap tahunnya karena penyakit jantung dan
paru-paru yang berkaitan dengan polusi udara.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsul
ma’arif. 2014. Kebijakan perminyakan nasional: dari kendali negara menuju
kapitalisme pasar. Universitas Lampung. Vol 1. Hal 46-55.
Komentar
Posting Komentar